review-film-wakanda-forever

Review Film Wakanda Forever

Review Film Wakanda Forever. Black Panther: Wakanda Forever, dirilis pada 11 November 2022, adalah sekuel dari film Black Panther (2018) yang sangat dinanti. Disutradarai oleh Ryan Coogler, film ini menghadapi tantangan besar pasca kepergian Chadwick Boseman, pemeran T’Challa, yang meninggal pada 2020. Dengan Letitia Wright sebagai Shuri mengambil peran sentral, film ini mengisahkan perjuangan Wakanda melawan ancaman baru dari Talokan, dipimpin oleh Namor (Tenoch Huerta). Film berdurasi 161 menit ini memadukan aksi, drama, dan penghormatan emosional untuk Boseman. Artikel ini akan mengulas makna film, sisi positif, sisi negatif, dan kesimpulan dari karya ini. BERITA LAINNYA

Makna atau Arti Dari Film Ini
Wakanda Forever mengeksplorasi tema duka, kepemimpinan, dan warisan budaya di tengah tantangan global. Film ini menggambarkan bagaimana Wakanda, dipimpin oleh Ratu Ramonda (Angela Bassett) dan Shuri, menghadapi kehilangan T’Challa sambil melindungi bangsanya dari ancaman eksternal. Kisah Namor dan Talokan memperkenalkan narasi tentang perlindungan budaya pribumi dari kolonialisme, mencerminkan paralel dengan perjuangan Wakanda. Film ini juga menyoroti kekuatan penyembuhan melalui komunitas dan penerimaan duka sebagai bagian dari pertumbuhan. Shuri, sebagai penerus Black Panther, mewakili perjuangan batin untuk menyeimbangkan tanggung jawab dan trauma pribadi, menjadikan film ini penuh makna emosional.

Sisi Positif Dari Film Ini
Wakanda Forever menonjol karena penghormatannya yang tulus untuk Chadwick Boseman, terutama melalui adegan pembuka yang penuh emosi. Penampilan Letitia Wright sebagai Shuri menunjukkan kedalaman karakter, sementara Angela Bassett memberikan performa luar biasa sebagai Ramonda, bahkan mendapat nominasi Oscar. Pengenalan Namor dan budaya Talokan yang terinspirasi dari Mesoamerika adalah salah satu kekuatan film, menghadirkan visual bawah air yang memukau dan narasi yang kaya budaya. Sinematografi oleh Autumn Durald Arkapaw dan musik latar Ludwig Göransson, termasuk lagu “Lift Me Up” oleh Rihanna, memperkuat suasana epik dan emosional. Aksi dan efek visual, seperti pertempuran di laut, juga menjadi sorotan yang memikat.

Sisi Negatif Dari Film Ini: Review Film Wakanda Forever
Meski mengesankan, Wakanda Forever memiliki beberapa kelemahan. Durasi 161 menit terasa panjang, dengan beberapa subplot, seperti intrik politik global, yang terasa kurang terfokus dan memperlambat tempo. Beberapa penonton merasa pengembangan karakter pendukung, seperti Okoye (Danai Gurira) atau M’Baku (Winston Duke), kurang mendalam dibandingkan Shuri dan Namor. Selain itu, transisi Shuri menjadi Black Panther terasa agak cepat, membuat beberapa momen emosional kurang berdampak maksimal. Alur cerita juga kadang terasa terbebani oleh keharusan menjelaskan banyak elemen baru, seperti dunia Talokan, yang bisa membingungkan bagi penonton yang tidak terbiasa dengan alam Marvel.

Kesimpulan: Review Film Wakanda Forever
Black Panther: Wakanda Forever adalah sekuel yang kuat dan emosional, berhasil menghormati warisan Chadwick Boseman sambil memperluas dunia Wakanda dengan pengenalan Talokan. Meski durasinya panjang dan beberapa subplot kurang terfokus, film ini menawarkan performa akting yang memukau, visual yang indah, dan narasi yang kaya makna tentang duka dan ketahanan. Wakanda Forever bukan hanya film superhero, tetapi juga sebuah penghormatan kepada cinta, budaya, dan kekuatan untuk bangkit dari kehilangan. Bagi penggemar Marvel dan penikmat drama emosional, film ini adalah perjalanan yang layak ditonton, meninggalkan kesan mendalam tentang warisan yang abadi.

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

review-film-keluarga-cemara

Review Film Keluarga Cemara

review-film-wanted

Review Film Wanted

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *