review-film-the-grand-budapest-hotel

Review Film The Grand Budapest Hotel

Review Film The Grand Budapest Hotel. The Grand Budapest Hotel, karya sutradara Wes Anderson yang dirilis pada 7 Maret 2014, kembali menjadi perbincangan di kalangan pecinta film pada Agustus 2025 setelah tayang ulang di beberapa bioskop independen dan platform streaming. Film ini, yang dibintangi Ralph Fiennes, Tony Revolori, dan deretan aktor ternama seperti Tilda Swinton dan Willem Dafoe, menggabungkan komedi, drama, dan petualangan dengan gaya visual khas Anderson. Ceritanya yang unik dan estetika yang memukau membuatnya tetap relevan lebih dari satu dekade setelah rilis. Dengan nominasi sembilan Oscar dan empat kemenangan, termasuk Best Original Score, film ini terus memikat penonton baru. Berikut ulasan tentang alur cerita, alasan film ini masih layak ditonton, serta sisi positif dan negatifnya. BERITA LAINNYA

Alur Singkat Dari Film Ini
The Grand Budapest Hotel berlatar di negara fiktif Zubrowka pada 1930-an, mengisahkan Gustave H. (Ralph Fiennes), seorang concierge karismatik di hotel mewah Grand Budapest. Ia menjalin persahabatan dengan lobi boy baru, Zero (Tony Revolori), sambil menavigasi dunia elit hotel. Cerita berubah ketika salah satu tamu setia Gustave, Madame D. (Tilda Swinton), meninggal dan mewariskan lukisan berharga, Boy with Apple, kepadanya. Ini memicu konflik dengan keluarga Madame D., terutama putranya, Dmitri (Adrien Brody), yang menuduh Gustave melakukan pembunuhan. Gustave dan Zero terlibat dalam petualangan seru untuk membersihkan nama mereka, melibatkan pelarian dari penjara, kejaran dengan pembunuh bayaran (Willem Dafoe), dan intrik di tengah perang yang membayang. Dibingkai dalam narasi bertingkat melalui perspektif penulis (Jude Law) dan Zero tua (F. Murray Abraham), film ini menggambarkan nostalgia, persahabatan, dan perubahan zaman.

Alasan Film Ini Masih Layak Untuk Ditonton
The Grand Budapest Hotel tetap menarik di 2025 karena perpaduan unik antara humor cerdas, visual memukau, dan cerita yang mengharukan. Gaya khas Wes Anderson, dengan simetri visual dan palet warna pastel, memberikan pengalaman estetis yang tak lekang waktu, cocok untuk penonton yang menyukai seni sinematik. Tema persahabatan dan kehilangan dalam suasana nostalgia resonan dengan audiens modern, terutama di era ketidakpastian global. Performa Ralph Fiennes yang memukau sebagai Gustave, dipadukan dengan ensemble cast yang kuat, membuat setiap adegan hidup dan menghibur. Film ini juga menawarkan kritik halus terhadap otoritarianisme dan perubahan sosial, yang masih relevan dengan dinamika politik saat ini. Ketersediaannya di platform streaming dan popularitasnya di media sosial, dengan kutipan seperti “Keep your hands off my lobby boy!”, menjaga film ini tetap hidup di budaya pop.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Secara positif, The Grand Budapest Hotel unggul dalam sinematografi dan desain produksi yang luar biasa. Setiap frame terasa seperti lukisan, dengan detail seperti miniatur hotel dan kostum yang memukau, yang membuatnya memenangkan Oscar untuk Best Production Design. Performa Ralph Fiennes luar biasa, menyeimbangkan humor, pesona, dan kedalaman emosional, sementara Tony Revolori memberikan kontras yang menyegarkan sebagai Zero. Musik karya Alexandre Desplat memperkuat suasana quirky namun emosional. Narasi bertingkatnya cerdas, memberikan lapisan mendalam pada cerita. Namun, ada kekurangan. Gaya visual Anderson yang sangat stilistik mungkin terasa berlebihan bagi sebagian penonton, membuat cerita kadang terasa sekunder dibandingkan estetika. Beberapa subplot, seperti romansa Zero dengan Agatha (Saoirse Ronan), kurang tergarap karena durasi film yang padat. Humornya yang eksentrik juga mungkin tidak cocok untuk semua selera, terutama mereka yang lebih menyukai komedi konvensional.

Kesimpulan: Review Film The Grand Budapest Hotel
The Grand Budapest Hotel tetap menjadi masterpiece sinematik yang layak ditonton di 2025, berkat visualnya yang memukau, cerita yang cerdas, dan performa akting yang luar biasa. Meski gaya Anderson mungkin terasa berlebihan bagi sebagian orang dan beberapa subplot kurang mendalam, kekuatan film ini terletak pada perpaduan humor, petualangan, dan nostalgia yang abadi. Bagi pecinta film yang mencari pengalaman visual unik sekaligus cerita yang menghibur dan bermakna, film ini adalah pilihan sempurna. Dengan ketersediaannya di streaming dan resonansi budayanya yang kuat, The Grand Budapest Hotel terus membuktikan bahwa karya Wes Anderson memiliki daya tarik lintas generasi, menjadikannya wajib tonton untuk malam sinema yang berkesan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

review-series-good-boy

Review Series Good Boy

review-film-the-good-place

Review Film The Good Place

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *