review-film-tarzan

Review Film Tarzan

Review Film Tarzan. Tarzan (1999), film animasi Disney yang disutradarai oleh Chris Buck dan Kevin Lima, tetap menjadi salah satu karya klasik yang memikat hati penonton hingga kini. Mengadaptasi novel Tarzan of the Apes karya Edgar Rice Burroughs, film ini menghadirkan kisah penuh petualangan tentang seorang pria yang dibesarkan di hutan dan berjuang menemukan identitasnya di antara dua dunia—manusia dan hewan. Dengan animasi yang memukau, soundtrack ikonis karya Phil Collins, dan cerita yang sarat emosi, Tarzan berhasil mencuri perhatian saat dirilis dan terus relevan hingga 2025. Artikel ini akan mengulas ringkasan cerita, alasan popularitasnya, serta sisi positif dan negatif dari film ini. BERITA BASKET

Ringkasan Singkat dari Film Tersebut
Tarzan mengisahkan seorang bayi manusia yang kehilangan kedua orang tuanya akibat serangan macan tutul di hutan Afrika. Ia diselamatkan dan dibesarkan oleh gorila bernama Kala, yang membawanya ke dalam keluarga gorila pimpinan Kerchak. Dijuluki Tarzan, ia tumbuh dengan keterampilan luar biasa, seperti berayun di antara pohon dan berkomunikasi dengan hewan. Ketika rombongan manusia, termasuk ilmuwan Porter dan putrinya Jane, tiba di hutan, Tarzan bertemu Jane dan mulai tertarik pada dunia manusia. Namun, ia juga menghadapi ancaman dari Clayton, pemburu licik yang ingin menangkap gorila untuk dijual. Tarzan harus menavigasi konflik antara keluarga gorilanya dan rasa ingin tahunya terhadap dunia manusia, sembari melindungi hutan dari bahaya. Cerita ini berpuncak pada pengorbanan dan penerimaan, menonjolkan tema cinta, keluarga, dan identitas.

Mengapa Film Ini Sangat Populer: Review Film Tarzan
Tarzan meraih popularitas besar berkat kombinasi elemen yang kuat. Soundtrack karya Phil Collins, termasuk lagu-lagu seperti “You’ll Be in My Heart” dan “Strangers Like Me,” menjadi fenomena global, dengan “You’ll Be in My Heart” memenangkan Oscar untuk Best Original Song. Lagu-lagu ini, yang dinyanyikan dengan penuh emosi, resonan dengan penonton dan masih sering diputar di platform streaming hingga 2025. Animasi film ini juga menonjol, dengan teknik “Deep Canvas” yang menciptakan latar hutan 3D yang hidup, memberikan pengalaman visual yang inovatif untuk masanya. Karakter seperti Jane, yang cerdas dan pemberani, serta Tarzan, yang penuh kepekaan meski kuat secara fisik, menarik penonton dari berbagai usia. Humor dari karakter pendukung seperti Terk dan Tantor juga menambah daya tarik untuk penonton muda. Film ini meraup lebih dari $448 juta di box office global, menunjukkan kesuksesan komersialnya. Kehadiran Tarzan di media sosial, dengan klip dan meme tentang lagu-lagu atau adegan ikonik seperti Tarzan berayun di pohon, turut menjaga popularitasnya. Selain itu, adaptasi musikal Broadway dan diskusi tentang potensi remake live-action terus membuat film ini relevan.

Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Secara positif, Tarzan menawarkan cerita yang emosional dan universal tentang pencarian identitas dan keluarga. Hubungan antara Tarzan dan Kala, yang penuh kasih meski berbeda spesies, menjadi inti emosional yang menyentuh hati. Animasi hutan yang detail dan gerakan dinamis Tarzan, terutama dalam adegan aksi, menunjukkan keunggulan teknis Disney. Soundtrack Phil Collins adalah salah satu yang terbaik dalam film Disney, dengan lirik yang mendalam dan mudah diingat. Karakter Jane juga mendapat pujian karena tidak sekadar menjadi “damsel in distress,” melainkan wanita cerdas yang aktif dalam cerita. Namun, ada beberapa kelemahan. Film ini dikritik karena menyederhanakan mitologi Tarzan asli, menghilangkan elemen yang lebih gelap dan kompleks dari novel Burroughs. Beberapa penonton merasa alur cerita agak prediktabel, mengikuti formula Disney yang khas dengan penutup yang jelas dan romansa yang cepat berkembang. Selain itu, penggambaran gorila dan budaya Afrika dianggap oleh beberapa kritikus sebagai stereotipikal, meskipun dalam konteks animasi yang ringan. Meski begitu, kekuatan emosional dan visual film ini tetap menonjol.

Kesimpulan: Review Film Tarzan
Tarzan (1999) adalah film animasi Disney yang memikat dengan cerita penuh hati, animasi inovatif, dan soundtrack yang tak terlupakan. Kisah tentang seorang pria yang terbelah antara dua dunia—hutan dan manusia—menyampaikan pesan kuat tentang cinta, penerimaan, dan keberanian untuk menjadi diri sendiri. Popularitasnya didorong oleh lagu-lagu Phil Collins, visual yang memukau, dan karakter yang karismatik, yang terus resonan dengan penonton hingga kini. Meski mendapat kritik atas penyederhanaan cerita asli dan beberapa elemen stereotip, Tarzan tetap menjadi salah satu karya Disney yang abadi, menginspirasi penonton untuk menghargai keluarga dan mengejar jati diri. Dengan potensi adaptasi live-action di masa depan, film ini terus mengukir warisan sebagai petualangan yang penuh jiwa dan keajaiban.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

review-film-gundala

Review Film Gundala

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *