Review Film Deadpool. Sejak dirilis pada 2016, Deadpool tetap menjadi salah satu film superhero paling populer, dan pada Agustus 2025, film ini kembali viral di Indonesia berkat penayangan ulang di platform streaming. Disutradarai oleh Tim Miller dan dibintangi Ryan Reynolds sebagai Wade Wilson, Deadpool menawarkan kombinasi aksi brutal, humor dewasa, dan narasi yang memecah dinding keempat. Film ini mengisahkan perjalanan Wade, mantan tentara bayaran yang menjadi antihero setelah eksperimen menyembuhkan kankernya. Dengan popularitasnya yang tak pudar, apa makna di balik film ini, dan bagaimana tanggapan penonton? BERITA LAINNYA
Makna atau Arti Dari Film Ini
Deadpool lebih dari sekadar film superhero; ia menyampaikan pesan tentang ketahanan, penerimaan diri, dan cinta. Wade Wilson, yang awalnya egois dan sinis, belajar menghargai hidup melalui hubungannya dengan Vanessa dan pertemanan dengan karakter seperti Colossus dan Negasonic Teenage Warhead. Film ini juga mengkritik klise superhero dengan humor satir, menyoroti absurditas genre sambil tetap menghormatinya. Tema penerimaan diri terlihat jelas dari perjuangan Wade dengan penampilan barunya pasca-eksperimen. Dengan nada ringan namun emosional, Deadpool mengajarkan bahwa kekuatan sejati datang dari menerima ketidaksempurnaan.
Komentar Netizen Tentang Film Ini
Di platform seperti X, netizen Indonesia pada 2025 memuji Deadpool sebagai film yang “gila tapi jenius”. Banyak yang menganggap humor kasar dan referensi budaya pop-nya masih relevan, dengan komentar seperti, “Chimichanga dan breaking the fourth wall bikin ketawa ngakak!”. Akting Ryan Reynolds dipuji karena menghidupkan karakter Wade dengan karisma dan emosi yang seimbang. Adegan aksi dan chemistry antara Wade dan Vanessa juga mendapat sorotan positif. Namun, beberapa netizen merasa humornya terlalu vulgar untuk penonton muda, meski mengakui bahwa itulah daya tarik utama film ini.
Sisi Positif dan Negatif Dari Film Ini
Sisi positif Deadpool terletak pada pendekatan segar terhadap genre superhero. Humor yang memecah dinding keempat, seperti Wade berbicara langsung ke penonton, memberikan pengalaman unik. Aksi koreografi yang intens, ditambah soundtrack yang cerdas, menciptakan tempo cepat yang menghibur. Dengan anggaran $58 juta, film ini meraup $782 juta secara global, membuktikan daya tariknya. Akting Ryan Reynolds dan Morena Baccarin sebagai Vanessa juga menjadi sorotan. Namun, kelemahannya adalah humor dewasa yang mungkin tidak cocok untuk semua audiens. Selain itu, plotnya terbilang sederhana dibandingkan film superhero lain, dan beberapa lelucon terasa berulang. Meski begitu, kekuatan gaya dan eksekusi film ini jauh lebih menonjol.
Kesimpulan: Review Film Deadpool
Deadpool adalah angin segar dalam genre superhero, menggabungkan aksi, humor kasar, dan sentuhan emosional dengan cerdas. Pesan tentang penerimaan diri dan ketahanan membuatnya relevan, sementara pendekatan antihero yang satir menjaga kesegarannya hingga 2025. Antusiasme netizen Indonesia menegaskan statusnya sebagai tontonan wajib, meski humor vulgarnya tidak untuk semua orang. Dengan eksekusi yang brilian dan karisma Ryan Reynolds, Deadpool tetap menjadi salah satu film superhero paling ikonik, cocok untuk penggemar yang mencari hiburan tak biasa.