Review Dari Film Central Intelligence. Central Intelligence, film aksi komedi yang dirilis pada 17 Juni 2016, menyatukan dua bintang besar, Dwayne “The Rock” Johnson dan Kevin Hart, dalam sebuah petualangan yang penuh tawa dan kejutan. Disutradarai oleh Rawson Marshall Thurber, film ini mengisahkan tentang reuni tak terduga antara mantan bintang sekolah menengah dan seorang akuntan yang terseret ke dalam misi mata-mata berbahaya. Dengan perpaduan aksi seru, humor khas Kevin Hart, dan karisma Johnson, Central Intelligence menawarkan hiburan ringan yang cocok untuk penggemar komedi aksi. Meski tidak sepenuhnya orisinal, film ini berhasil memikat penonton dengan chemistry para aktornya. Artikel ini mengulas kekuatan, kelemahan, dan daya tarik Central Intelligence sebagai film yang menghibur. BERITA BOLA
Sinopsis dan Alur Cerita
Film ini berpusat pada Calvin Joyner (Kevin Hart), seorang akuntan yang merasa hidupnya stagnan meskipun pernah menjadi bintang SMA. Ia dihubungi oleh Bob Stone (Dwayne Johnson), teman sekelasnya yang dulu diintimidasi karena bertubuh gemuk, kini bertransformasi menjadi agen CIA berotot. Bob meminta bantuan Calvin untuk memecahkan kasus mata-mata yang melibatkan data rahasia dan pengkhianatan. Dari sini, keduanya terlibat dalam kejar-kejaran penuh aksi, mulai dari baku tembak hingga ledakan, sambil menghadapi plot twist tentang siapa yang bisa dipercaya. Alur cerita bergerak cepat, dengan fokus pada komedi situasional dan dinamika antara Calvin yang panik dan Bob yang eksentrik. Meskipun premisnya sederhana, narasi tetap terasa segar berkat humor dan interaksi antar karakter.
Kekuatan Film: Chemistry dan Humor
Keunggulan utama Central Intelligence adalah chemistry luar biasa antara Dwayne Johnson dan Kevin Hart. Johnson memainkan Bob Stone dengan perpaduan sempurna antara karisma macho dan sisi canggung yang menggemaskan, mengungkapkan kerentanan karakternya sebagai mantan korban bullying. Hart, dengan gaya komedinya yang cepat dan energik, menjadi penyeimbang sebagai Calvin yang terus-menerus panik namun lucu. Adegan seperti Bob yang memaksa Calvin melompat dari gedung atau sesi terapi pasangan yang disamarkan sebagai interogasi menghadirkan tawa yang konsisten. Aksi dalam film ini, seperti kejar-kejaran mobil dan pertarungan di kantor, dikoreografikan dengan baik, memberikan keseimbangan antara ketegangan dan komedi. Cameo dari aktor ternama seperti Melissa McCarthy juga menambah kejutan yang menyenangkan.
Kelemahan: Plot Klise dan Kurangnya Kedalaman
Meski menghibur, Central Intelligence tidak luput dari kritik. Alur ceritanya mengikuti formula aksi komedi yang sudah familiar, dengan plot twist yang mudah ditebak, seperti pengkhianatan dalam organisasi CIA. Karakter pendukung, seperti agen CIA yang mengejar Bob, kurang dikembangkan, membuat mereka terasa sebagai pelengkap semata. Tema bullying dan penerimaan diri, meskipun menyentuh, tidak dieksplorasi secara mendalam, sehingga film ini lebih fokus pada hiburan daripada pesan emosional. Selain itu, beberapa lelucon Hart terasa repetitif, mengandalkan energinya yang berlebihan tanpa variasi yang cukup. Durasi 1 jam 47 menit juga terasa sedikit panjang karena beberapa adegan aksi yang bisa dipangkas.
Sinematografi dan Produksi: Review Dari Film Central Intelligence
Dari segi visual, Central Intelligence menawarkan produksi yang solid untuk genre aksi komedi. Sinematografer Theo van de Sande menangkap lokasi seperti Boston dan Washington, D.C., dengan warna-warna cerah yang mendukung nada ringan film ini. Adegan aksi, seperti ledakan di gudang atau kejar-kejaran di jalan raya, diambil dengan sudut kamera yang dinamis, meskipun efek CGI kadang terlihat kurang mulus. Desain produksi, seperti kantor CIA atau klub reuni SMA, terasa autentik dan mendukung suasana. Soundtrack, dengan lagu-lagu pop dan skor dari Theodore Shapiro, memperkuat ritme cepat film tanpa terlalu menonjol. Secara keseluruhan, aspek teknis film ini memenuhi standar genre, meskipun tidak terlalu inovatif.
Resonansi dengan Penonton: Review Dari Film Central Intelligence
Central Intelligence berhasil menarik penonton dengan humor yang mudah diakses dan aksi yang seru. Film ini meraup lebih dari USD217 juta di box office global, membuktikan daya tariknya sebagai hiburan ringan. Tema tentang penerimaan diri dan mengatasi trauma masa lalu, meskipun tidak mendalam, beresonansi dengan penonton yang pernah merasa tidak dihargai. Chemistry Johnson dan Hart juga menjadi magnet utama, menjadikan film ini ideal untuk ditonton bersama teman atau keluarga. Hingga 2025, Central Intelligence tetap populer di platform streaming seperti Netflix, dengan penggemar yang menghargai dinamika dua aktor utamanya.
Penutup: Review Dari Film Central Intelligence
Central Intelligence adalah film aksi komedi yang mengandalkan chemistry luar biasa antara Dwayne Johnson dan Kevin Hart untuk menghibur penonton. Dengan humor yang konsisten, aksi yang solid, dan tema ringan tentang penerimaan diri, film ini sukses sebagai hiburan yang menyenangkan. Meskipun alur ceritanya klise dan kurang mendalam, kekuatan film ini terletak pada interaksi kocak antar karakter dan energi yang dibawa para aktornya. Bagi penggemar genre komedi aksi atau penggemar Johnson dan Hart, Central Intelligence adalah tontonan yang tidak mengecewakan, meskipun tidak akan menjadi klasik abadi. Film ini membuktikan bahwa kombinasi tawa dan aksi sederhana tetap bisa memikat hati penonton.