ulasan-deadpool-wolverine-aksi-dan-humor-gila

Ulasan “Deadpool & Wolverine”: Aksi dan Humor Gila

Ulasan “Deadpool & Wolverine”: Aksi dan Humor Gila. Pada akhir Oktober 2025, “Deadpool & Wolverine” masih jadi pembicaraan utama di dunia sinema, meski sudah lebih dari setahun sejak rilisnya Juli 2024. Film ini tak hanya pecahkan rekor box office untuk kategori dewasa dengan pendapatan global 1,33 miliar dolar, tapi juga jadi penyelamat genre superhero yang mulai lesu. Ryan Reynolds kembali sebagai Wade Wilson si penyembuh abadi yang cerewet, dipasangkan dengan Hugh Jackman sebagai Logan yang galak, dalam petualangan multiverse penuh darah, tawa, dan meta-joke. Di tengah musim Halloween yang identik dengan kekerasan kartun, film ini naik daun lagi lewat ulang tayang dan meme viral. Artikel ini ulas ulang aksi gila dan humor tak terkendali yang bikin film ini abadi, sambil lihat dampaknya di era pasca-pandemi. Siap tusuk-tusukan pisau sambil ketawa ngakak? INFO CASINO

Plot dan Karakter yang Penuh Kejutan: Ulasan “Deadpool & Wolverine”: Aksi dan Humor Gila

Cerita dimulai dengan Deadpool yang nyaman di kehidupan pasca-pensiun, tapi dipaksa masuk ke void multiverse oleh Cassandra Nova, saudara kembar Charles Xavier yang haus kekuasaan. Ia rekrut Wolverine dari timeline alternatif—bukan yang heroik, tapi versi gagal yang penuh penyesalan—untuk selamatkan dunianya. Plotnya campur time travel, cameo absurd, dan pertarungan ego, tapi intinya sederhana: dua anti-hero yang saling benci tapi saling butuh, jelajahi tema persahabatan di tengah kekacauan.

Reynolds sebagai Deadpool unggul total: dialog fourth-wall breaking-nya lebih tajam, campur pop culture reference dari tahun 90-an hingga TikTok, bikin setiap adegan terasa seperti stand-up khusus. Jackman, kembali setelah janji pensiun, beri Wolverine kedalaman emosional—cakarnya tajam, tapi matanya penuh luka lama, ciptakan chemistry bromance yang autentik. Karakter pendukung seperti Blind Al (Leslie Uggams) tambah humor rumah tangga, sementara penjahat seperti Paradox (Matthew Macfadyen) beri nuansa birokratis yang sinis. Di 2025, dengan maraknya cerita redemption arc, plot ini terasa segar—kritik halus soal warisan superhero tanpa terlalu serius. Durasi dua jam 7 menit terasa cepat, penuh twist yang tak terduga, meski beberapa cameo terasa seperti fan service berlebih.

Aksi dan Humor yang Tak Terkendali: Ulasan “Deadpool & Wolverine”: Aksi dan Humor Gila

Yang bikin “Deadpool & Wolverine” meledak adalah perpaduan aksi brutal dan humor absurd yang tak kenal ampun. Koreografi pertarungan jadi sorotan: duel Deadpool-Wolverine di void, dengan pisau dan cakar beradu di tengah lagu-lagu 80-an, terasa seperti balet kekerasan yang berdarah-darah tapi lincah. Efek CGI campur praktis hasilkan momen seperti ledakan multiverse yang megah, sementara slow-motion darah muncrat jadi signature gaya yang bikin penonton bersorak.

Humornya? Level dewa. Deadpool pecah dinding keempat lebih sering, sindir segala dari politik hingga industri film itu sendiri, dengan punchline yang kasar tapi tepat sasaran—seperti joke soal usia Jackman yang bikin aktornya sendiri ngakak di set. Adegan musikal dadakan atau parodi trailer lama tambah lapisan meta, sementara dialog banter antar duo utama penuh improvisasi yang alami. Di era konten pendek 2025, humor ini viral: klip singkat capai miliaran views di platform sosial, dorong tren cosplay tandem. Tak ada aksi kosong; setiap pukulan punya joke, setiap jeda punya punchline, hasilkan ritme yang tak pernah bosen—meski rating dewasa bikin orang tua mikir dua kali.

Reception dan Dampak yang Luar Biasa

Rilisnya langsung sensasi: buka 211 juta dolar domestik, capai 636 juta di AS dan sisanya dari global, untung bersih ratusan juta meski anggaran 200 juta. Kritikus beri 78 persen di Rotten Tomatoes, puji “energi segar untuk MCU” dan chemistry Reynolds-Jackman, meski beberapa sebut terlalu bergantung cameo. Penonton kasih A CinemaScore, tertinggi untuk R-rated tahun itu, dengan demografi pria dewasa isi 60 persen kursi—tapi keluarga pun ikut, berkat humor yang pintar.

Di 2025, dampaknya makin terasa: nominasi Golden Globe untuk Best Actor Reynolds dan Best Picture Musikal/Comedy, plus kemenangan MTV Movie Awards untuk Best Fight. Film ini selamatkan tahun superhero yang lesu, dorong sekuel potensial dan spin-off, sambil picu diskusi soal rating dewasa di genre ini. Budaya pop? Kostum Deadpool jadi tren Halloween terlaris, sementara quote seperti “Maximum effort” isi meme harian. Tak ada kontroversi besar, tapi suksesnya ingatkan bahwa humor kasar bisa selamatkan formula usang. Total 150 juta penonton streaming tahun ini, buktikan film ini bukan hit musiman—ia revolusi ringan untuk hiburan massal.

Kesimpulan

“Deadpool & Wolverine” dengan aksi dan humor gilanya adalah obat mujarab untuk kebosanan superhero di 2025. Dari plot kejutan hingga ledakan tawa, film ini bukti bahwa chemistry dan keberanian bisa angkat genre apa pun. Skor akhir? 8,5 dari 10—sempurna untuk malam santai penuh darah dan canda, wajib tonton untuk fans aksi. Di musim gula-gula ini, film seperti ini undang kita rayakan kekacauan: tusuk dulu, ketawa kemudian. Nonton ulang, dan biarkan Wade dan Logan jadi teman rusuh favorit Anda.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

review-film-the-tourist

Review Film The Tourist

scarface-ambisi-gelap-di-balik-dunia-narkoba-miami

Scarface Ambisi Gelap di Balik Dunia Narkoba Miami

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

LINK ALTERNATIF: