Review Film Aquaman. Dirilis pada 21 Desember 2018, Aquaman menjadi salah satu film tersukses dalam DC Extended Universe (DCEU), meraup lebih dari $1,15 miliar di box office global. Disutradarai oleh James Wan, film ini menghadirkan Jason Momoa sebagai Arthur Curry, alias Aquaman, dalam petualangan bawah laut yang epik. Dengan rencana perilisan ulang versi 4K pada akhir 2025 untuk merayakan ulang tahun ketujuh, film ini tetap menjadi favorit penggemar superhero berkat visualnya yang memukau dan pendekatan yang lebih ringan dibandingkan film DCEU lain. Apa cerita film ini, mengapa layak ditonton, dan apa saja kelebihan serta kekurangannya? Berikut ulasannya. BERITA BASKET
Ringkasan Singkat Mengenai Film Ini
Aquaman mengisahkan perjalanan Arthur Curry, setengah manusia setengah Atlantean, yang harus menghadapi takdirnya sebagai pewaris takhta Atlantis. Dibesarkan oleh ayah manusia, Tom (Temuera Morrison), Arthur enggan menerima warisan ibunya, Ratu Atlanna (Nicole Kidman). Ketika saudara tirinya, Raja Orm (Patrick Wilson), berencana mempersatukan tujuh kerajaan bawah laut untuk menyerang dunia permukaan, Arthur, bersama Mera (Amber Heard), berusaha menghentikannya dengan mencari Trisula Atlan yang legendaris. Film berdurasi 2 jam 23 menit ini membawa penonton ke dunia Atlantis yang penuh warna, penuh dengan aksi, intrik, dan sedikit humor, sambil mengeksplorasi tema identitas dan tanggung jawab.
Apa yang Membuat Film Ini Bagus Untuk Ditonton
Aquaman adalah pengalaman sinematik yang menyenangkan dengan visual yang luar biasa. Dunia bawah laut Atlantis, dengan kota-kota neon dan makhluk laut raksasa seperti Karathen, diciptakan dengan CGI yang memukau, menjadikannya salah satu film superhero paling indah secara visual. Adegan aksi, seperti pertarungan di Sicilia atau duel di Ring of Fire, dikoreografikan dengan dinamis, menampilkan kekuatan Aquaman dan keanggunan Mera. Jason Momoa membawa karisma kasar yang membuat Arthur relatable sebagai pahlawan yang tidak sempurna, sementara chemistry-nya dengan Amber Heard menambah sentuhan romansa yang menyegarkan.
Film ini juga menonjol karena pendekatan yang lebih ringan dibandingkan Batman v Superman. Humor dari Arthur, seperti candaannya tentang “talking to fish,” membuat film ini mudah dinikmati oleh penonton dari berbagai usia. Skor musik karya Rupert Gregson-Williams, dipadukan dengan lagu seperti “Ocean to Ocean” oleh Pitbull, menambah energi pada momen-momen krusial. Dengan cerita yang berfokus pada pencarian identitas dan penyelamatan dunia, Aquaman cocok untuk penggemar superhero yang mencari aksi epik dengan sedikit drama keluarga.
Sisi Positif dan Negatif dari Film Ini
Sisi positif Aquaman terletak pada ambisi visual dan penyutradaraan James Wan yang brilian. Efek visual bawah laut, yang memakan 90% anggaran produksi $160 juta, menghadirkan Atlantis sebagai dunia yang hidup dan imersif. Penampilan Jason Momoa sebagai Arthur Curry dianggap sempurna, membawa nuansa baru pada karakter yang sebelumnya dianggap kurang serius. Pendukung seperti Patrick Wilson sebagai Orm dan Yahya Abdul-Mateen II sebagai Black Manta memberikan kedalaman pada konflik, sementara Nicole Kidman menyampaikan emosi yang kuat sebagai Atlanna. Narasi yang jelas tentang perjalanan pahlawan membuat film ini mudah diikuti, berbeda dengan beberapa film DCEU yang terasa rumit.
Namun, ada kekurangan. Beberapa dialog terasa klise, terutama dalam adegan romansa antara Arthur dan Mera, yang kadang terasa dipaksakan. Alur cerita, meski menarik, kadang terasa penuh dengan subplot, seperti pencarian Trisula Atlan, yang memperlambat pacing di babak kedua. Karakter Black Manta, meski menjanjikan, kurang dieksplorasi, membuatnya terasa seperti pengisi cerita untuk sekuel. Selain itu, beberapa penonton mengkritik humor yang terkadang tidak landing, terutama dibandingkan dengan film Marvel yang lebih halus dalam komedi. Meski begitu, kekurangan ini tidak mengurangi daya tarik visual dan aksi film ini.
Kesimpulan: Review Film Aquaman
Aquaman adalah film superhero yang memukau dengan visual Atlantis yang menakjubkan dan penampilan karismatik Jason Momoa. Meski memiliki kekurangan seperti dialog klise dan pacing yang sedikit lambat, kelebihan seperti aksi epik, dunia bawah laut yang imersif, dan pendekatan yang lebih ringan menjadikannya salah satu puncak DCEU. Dengan rilis ulang versi 4K pada 2025, film ini kembali mengundang penggemar untuk menyelami petualangan Arthur Curry. Bagi pecinta aksi, visual megah, atau cerita tentang pahlawan yang menemukan jati dirinya, Aquaman tetap menjadi tontonan yang menghibur dan tak terlupakan.