Review Film Get Out

Review Film Get Out

Review Film Get Out. Pada Agustus 2025, Get Out (2017), karya debut sutradara Jordan Peele, kembali menjadi sorotan setelah diputar ulang di sejumlah bioskop independen di Indonesia. Film horor psikologis yang kini dianggap klasik modern ini berhasil memadukan ketegangan dengan komentar sosial yang tajam, menjadikannya relevan hingga kini. Dengan narasi cerdas dan pendekatan inovatif, Get Out tidak hanya menghibur, tetapi juga menggugah pemikiran. Apa cerita di balik film ini, mengapa masih layak ditonton, dan apa kelebihan serta kekurangannya? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA

Ringkasan Pendek Tentang Film Ini 
Get Out mengisahkan Chris Washington (Daniel Kaluuya), seorang pria kulit hitam yang berkunjung ke rumah keluarga kulit putih pacarnya, Rose Armitage (Allison Williams), di pinggiran kota. Awalnya, kunjungan ini tampak seperti pertemuan keluarga biasa, tetapi Chris mulai mencium kejanggalan dari sikap keluarga Rose dan staf rumah tangga mereka. Ketegangan meningkat saat ia mengungkap rahasia mengerikan tentang motif keluarga tersebut, yang berkaitan dengan isu rasisme dan eksploitasi. Dengan durasi 104 menit, film ini menggabungkan elemen horor, thriller, dan satiran sosial yang dibalut dengan narasi yang cerdas dan penuh kejutan.

Alasan Film Ini Harus Ditonton di Tahun 2025
Di tahun 2025, Get Out tetap wajib ditonton karena kekuatannya dalam menyampaikan komentar sosial tentang rasisme yang masih relevan di era modern. Isu ketidaksetaraan dan bias terselubung yang diangkat film ini terasa abadi, terutama di tengah diskusi global tentang keadilan sosial. Penyutradaraan Jordan Peele yang brilian, dengan pacing yang tepat dan ketegangan yang terjaga, menjadikan film ini cocok untuk dinikmati kembali di layar lebar, apalagi dengan kualitas suara dan gambar yang ditingkatkan. Performa Daniel Kaluuya, yang meraih nominasi Oscar, memberikan kedalaman emosional yang membuat penonton terhubung dengan karakternya. Selain itu, Get Out menawarkan pengalaman yang memadukan ketakutan dan humor cerdas, menjadikannya hiburan yang tidak hanya menyeramkan, tetapi juga menggugah pikiran.

Sisi Positif dan Negatif Dari Film Ini
Sisi positif Get Out terletak pada naskah Jordan Peele yang cerdas, yang berhasil menyeimbangkan horor dengan kritik sosial tanpa terasa memaksa. Akting Daniel Kaluuya dan Allison Williams luar biasa, dengan Kaluuya menghadirkan ketegangan emosional dan Williams sebagai antagonis yang menipu dengan sempurna. Sinematografi dan penggunaan simbolisme, seperti “Sunken Place,” memperkuat pesan film tentang opresi. Musik karya Michael Abels juga menambah atmosfer mencekam yang mendukung narasi. Namun, film ini tidak luput dari kekurangan. Beberapa penonton merasa babak ketiga agak terburu-buru, dengan resolusi yang sedikit klise untuk genre thriller. Selain itu, karakter pendukung seperti keluarga Armitage terkadang terasa karikatur, yang bisa mengurangi kedalaman narasi bagi sebagian penonton. Meski begitu, kekurangan ini tidak mengurangi dampak keseluruhan film.

Kesimpulan: Review Film Get Out
Get Out tetap menjadi karya horor psikologis yang fenomenal dan relevan di tahun 2025, terutama dengan pemutaran ulangnya di bioskop yang menghidupkan kembali ketegangan dan komentar sosialnya. Cerita tentang Chris dan pengungkapan rasisme terselubung menawarkan pengalaman yang mengguncang sekaligus menginspirasi diskusi. Meski ada kekurangan kecil seperti resolusi yang terburu-buru, kelebihan dalam penyutradaraan, akting, dan narasi cerdas menjadikan film ini tak lekang oleh waktu. Get Out adalah bukti bahwa horor bisa menjadi medium kuat untuk menyampaikan pesan sosial, menjadikannya wajib tonton bagi siapa saja yang mencari hiburan bermakna.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

More From Author

review-film-blade-runner-2049

Review Film Blade Runner 2049

review-film-dune

Review Film Dune

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *